Terkesan Ditutupi, Kegiatan Bimtek Aparatur Desa Se - Kabupaten Madina Diduga Mark Up

Iklan

Terkesan Ditutupi, Kegiatan Bimtek Aparatur Desa Se - Kabupaten Madina Diduga Mark Up

Rabu, 23 Juni 2021

Medan | Newssidak.com - Penyelenggaran Bimbingan Teknis (Bimtek) Aparatur Desa Se - Kabupaten Mandailang Natal (Madina) yang adakan di Hotel Griya dan Fave Hotel Kota Medan terkesan ditutup - tutupi dan dduga adanya praktek Mark Up.

 

Kegitan yang direncanakan berlangsung selama 3 hari mulai Senin (21/6/20210 hingga Rabu (23/6/2021) ini dengan peserta Kepala Desa, Sekretaris Desa dan 5 orang perangkat Desa se - Kabupaten Madina.

 

Dari informasi salah satu tokoh masyarakat Madina yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, kegiatan ini dengan anggaran yang bersumber dari pengutipan setiap peserta Bimtek yang menggunakan Dana Desa. "  Pesertanya 7 orang setiap Desa dan setiap orang dikutip Rp.5.000.000, dari 377 Desa yang ada di Kabupaten Madina. Dimasa Pandemi Covid 19 ini, sangatlah tidak wajar dilakukan kegiatan melibatkan orang yang cukup banyak, apalagi dengan anggaran kegiatan yang sangat besar, patut diduga adanya Mark Up disana, " ujarnya saat ditemui awak media, Selasa (21/6/20210 sekira pukul 09.55 Wib.

 

Sementara  Arif salah satu panitia pelaksana Bimtek di Fave Hotel mengatakan hanya ada 90 surat undangan. " kami di sini hanya sebagai panitia, sebanyak 90 surat undangan hanya di hadiri kurang lebih 50 an peserta. Mengenai sumber dana dan penanggung jawab pelaksanaan kegiatan ini bukan kapasitas saya untuk menjawab, " ujarnya, Selasa (22/6/2021) sekira pukul 16.10 Wib.

 

Hal senada juga dikatakan Irwan (Wawan) salah seorang rekan kerja Arif, yang ingin mengklrifikasi lanjutan pernyataan Arif. " memang bang kami disini hanya sebagai Even Organiser, kalau abang tanya soal sumber dana kami tidak berani menjawab takut salah, " jelasnya.

 

Lanjut Irwan mengatakan  kami tidak tahu kalau ada sekitar 177 peserta yang ada di sini, sesuai keterangan bang Arif tadi memang ada surat undangan sebanyak 90 orang namun yang hadir kurang lebih cuma 50 orang. " Coba nanti kita koordinasikan lagi dengan bang arif ya bang, soalnya kami masih banyak urusan mau close bil ini,” pungkasnya.

 

Ditempat terpisah, tepatnya di Griya Hotel, ruangan lokasi kegiatan Bimtek terlihat kosong. Menurut pihak Hotel, peserta sedang istitahat. Padahal di lokasi Griya Hotel menurut ketetangan Tomas Madina tersebut diatas mengatakan sebanyak 200 peserta dan hanya dihadiri 120 peserta, namun kenyataanya perlu dipertanyakan.

 

Besarnya anggaran yang dikumpulkan, sangatlah tidak wajar dan diduga adanya Mark Up yang sangat jelas. Setiap Desa dengan peserta 7 orang dikalikan Rp. 5.000.000 perorang, jadi setiap Desa mengeluarkan anggaran sebesar Rp. 35.000.000. Dikalikan sebanyak 377 Desa yang ada di Kabupaten Madina, menjadi Rp. 14.195.000.

 

Kegiatan Bimtek ini juga diduga tidak mengantongi izin dari Pemko Medan dan Pemprov Sumut. Karena diketahui  dimasa Pandemi Covid 19 dilarang berkumpul, sesuai dengan edaran Gubernur Sumatera Utara tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro.

 

Menurut informasi, salah seorang mantan Kadispora Madina berinisial (D) ikut andil didalam acara kegiatan Bimtek ini. (NS - Red)                .    Share

Daerah